Sejarah Sepakbola Indonesia 4

Sejarah Sepakbola Indonesia 4

Klub sepakbola pertama di Hindia Belanda adalah Victoria yang didirikan oleh John Edgar dan rekan-rekannya di HBS Surabaya. Sebelumnya sepakbola memang sudah dimainkan, tapi bukan oleh sebuah klub yang memang mengkhususkan dirinya pada sepakbola.
Di artikel sebelumnya telah disebutkan bahwa setidaknya ada tiga perkumpulan olahraga yang salah satu cabang permainan yang mereka nikmati adalah sepakbola [lihat artikel Sejarah Sepakbola Indonesia bagian 2 dan 3).
Ada beberapa catatan menarik terkait berdirinya klub sepakbola Victoria ini. Pertama, sebelum John Edgar sebenarnya sudah ada beberapa pemain yang fasih mengolah si kulit bundar. W. Berretty, dalam buku klasik 40 Jaar Voetbal in Nedelandsch-Indie 1894-1934, menyebut mereka yang sudah lebih berpengalaman main bola ketimbang Edgar sayangnya terlalu disibukkan oleh aktivitas pekerjaannya masing-masing.
Kelak, lebih dari satu dekade setelah Victoria berdiri, seorang pegawai berusia 21 tahun datang di Hindia Belanda dan menjadi aktor utama munculnya kompetisi sepakbola di Semarang pada 1914. Dialah Ben Stom, pemain yang memiliki 9 caps di timnas Belanda, yang memutuskan pergi ke Hindia Belanda saat usianya masih sangat muda.
Kedua, tanggal berdirinya Victoria sendiri ternyata masih menyisakan pertanyaan. Pada artikel Sejarah Sepakbola Indonesia bagian 3, disebutkan Victoria berdiri pada 1894. Banyak artikel yang sejauh ini bisa diakses juga merujuk tahun 1894, termasuk dalam buku B.V.C. : 95 Jaar Oud : 1903-1998 [buku untuk memperingati 95 tahun Batavia Voetbal Club]. Di buku Berretty di atas juga terdapat sebuah foto lengkap para pemain klub Victoria yang bertitimangsa 1894.
Lepas dari perdebatan mengenai detil titimangsa berdirinya Victoria, satu hal yang perlu dicatat: klub ini tak bisa langsung menggelar pertandingan karena memang belum ada klub lain yang bisa diajak sebagai lawan tanding.
Awalnya sepakbola kurang mendapat animo yang begitu tinggi, namun akhirnya setelah sepakbola secara terus menerus dikenalkan oleh anak-anak Victoria, maka lahirlah sebuah klub baru di Surabaya yang bernama Sparta. Kehadiran Sparta itu disambut dengan gembira oleh masyarakat luas.
Undangan untuk bertanding akhirnya datang dari klub Sparta yang ditetapkan akan dilangsungkan pada bulan Juli 1896. Jadi, butuh waktu lebih dari satu tahun dari tanggal pendirian Victoria untuk sampai pada gelaran pertandingan sepakbola pertama kali di Surabaya dan Hindia Belanda.
Pertandingan antara Victoria dan Sparta ini menjadi momentum bagi kota Surabaya ketika itu. Sebuah pertandingan sepakbola akan menjadi hajatan besar di masa itu. Lapangan yang akan dipakai untuk bertanding dipercantik; suasana di sekitar tempat pertandingan penuh dengan warna hijau dan di mana-mana dipasang bendera serta umbul-umbul. Di sekitar lapangannya, dipasang pula kursi-kursi untuk para wanita dan pemgegang otoritas di sana. Korps musik juga ikut meramaikan pertandingan pertama ini.
Seluruh kota Surabaya dipenuhi oleh penonton yang ingin meyaksikan pertandigan Victoria vs Sparta ini. Surat kabar setempat seminggu sebelum pertandingan berlangsung sudah memuat berita-berita mengenai pertandingan ini sehingga orang-orang dapat mengetahui perihal pertandingannya.
Kesebelasan Victoria sebagian besar dihuni para pelajar H.B.S. Jongens dari kelas yang sudah lebih senior, sementara klub Sparta dihuni oleh pemain dari Belanda dan Inggris. Dalam pertandingan ini, Victoria berhasil mengalahkan Sparta dengan skor telak 6-1. Latihan yang rutin dan keras berbuah hasil yang manis untuk Victoria.
Dari Victoria sampai Bond-bond di Banyak Kota
Kemenangan Victoria atas Sparta membawa dampak yang cukup luas bagi klub tersebut, terutama bagi sang kapten dan para pemain itu sendiri. Kesempatan dan peluang besar terbuka untuk membangkitkan animo masyarakat terhadap olahraga sepakbola. Dalam beberapa hari setelah pertandingan itu, tidak kurang dari tujuh puluh orang mendaftarkan dirinya untuk berlatih sepakbola bersama klub Victoria. Mereka berlatih setiap siang hari di klub ini.
Lambat laun setelah sepakbola semakin berkembang, muncul klub-klub baru. S.I.O.D. [Scoren Is Ons Doel], Rapiditas, E.C.A. [yang didirikan oleh salah seorang pemain Victoria, F.H De Hoog], T.H.O.R, dan lain sebagainya. Dari kemunculan klub-klub sepakbola baru ini, akhirnya mulai banyak pertandingan yang dilangsungkan.
Victoria sebagai klub pelopor selalu memenangi pertandingan-pertandingan ini, dan dengan catatan menakjubkan: tidak pernah kemasukan gol. Victoria hanya kemasukan satu kali pada saat laga pertama melawan Sparta.
Untuk menyusun aturan dan perangkat pertandingan, maka dibutuhkan sebuah organisasi yang bisa mengatur jadwal dan pertandingan-pertandingan. Organisasi ini menaungi keberadaan klub-klub yang baru muncul pada saat itu.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar